A.A Catering
Bisnis katering sering dianggap sebagai sekadar usaha sampingan paraIbu Rumah Tangga. Padahal, ia menyimpan potensi bisnis yang sangat besar. Seperti, A.A Catering yang hanya dengan modal awal Rp5 juta mampu membukukan omset hampir 200 kali lipat dan memiliki beberapa cabang
[su_pullquote align=”right”]Kesuksesan yang diraih A.A Catering tidak terlepas dari brand image yang sudah terbentuk[/su_pullquote]e-preneur.co. Makan merupakan kebutuhan manusia paling utama. Berkaitan dengan itu, bisnis yang berhubungan dengan makanan akan selalu ada.
Di sisi lain, makanan juga yang pertama kali terlintas dalam benak para Ibu Rumah Tangga, yang ingin menambah pundi-pundi keuangan mereka (baca: berbisnis sampingan, red.). Misalnya, dengan membangun bisnis katering seperti yang dilakukan almarhumah Suarni, perintis usaha A.A Catering.
Dikatakan begitu, sebab bisnis katering sesuai dengan kebutuhan dan pola hidup masyarakat moderen, yang menuntut kepraktisan dalam hal penyediaan makanan dan minuman untuk acara-acara atau kegiatan-kegiatan, yang diadakan dan sudah direncanakan. Dengan alasan-alasan itulah, maka Suarni pun mendirikan usaha katering pada tahun 1978 dengan modal Rp5 juta. Modal tersebut, digunakan hanya untuk membeli peralatan. Sedangkan untuk membeli bahan baku, menggunakan uang muka dari pemesan.
Sementara klien-klien yang dilayani, pada awalnya hanya mencakup berbagai kegiatan rapat, arisan, dan tamu-tamu di lingkungan Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Sumbar). Lalu, pada tahun 1989, terjadi perkembangan dengan munculnya permintaan untuk berbagai acara pesta. Selanjutnya, melayani semua lapisan masyarakat di Sumbar.
Perkembangan itu, mengubah pula pola kepengelolaan katering yang saat ini berkantor pusat di Jalan Pramuka, Padang, Sumbar, ini dari konvensional menjadi profesional. Dan, lahirlah A.A Catering yang berbadan hukum PT Anugerah Agung Citratama. Imbas lebih lanjut, tentu saja terjadi pertambahan modal yaitu sebesar Rp300 juta−Rp500 juta.
Kemudian, pada tahun 2002, perusahaan yang mampu memenuhi kapasitas pesanan sebanyak 4 ribu−5 ribu porsi per hari itu mulai melayani berbagai maskapai penerbangan, seperti Garuda Indonesia, Merpati Airlines, Mandala Airways, Batavia Air, Pelita Air, Sriwijaya Air, Linus Airways, Kartika Air, dan penerbangan kepresidenan. Pada tahun itu pula, AA Catering mengembangkan usaha dengan membuka cabang di Pekanbaru, Riau. Lantas, pada tahun 2010, dibuka lagi cabang di Batam, Kepulauan Riau.
“Kesuksesan yang diraih A.A Catering, tidak terlepas dari brand image yang sudah terbentuk. Di samping itu, A.A Catering juga sudah memiliki sistem manajemen terkomputerisasi dan ditunjang oleh armada yang memadai, serta telah mengadopsi standarisasi internasional yaitu Sistem Management Mutu ISO 9001−2008 dari Badan Sertifikasi Internasional (SAI Global),” papar Rinaldi Iswara, pemilik sekaligus Direktur Utama A.A Catering.
Tidak ingin menikmati kesuksesan itu sendiri, perusahaan yang mempekerjakan 120 karyawan tetapitu pun menawarkan peluang kerjasama dalam bentuk franchise. “Kesuksesan kami membangun image katering moderen di Sumbar dan Riau, serta melihat prospek bisnis ke depan membuat kami merasa siap mengembangkan diri ke seluruh kota besar di Indonesia. Di sisi lain, kami ingin para investor dan pebisnis makanan dapat ikut pula memiliki dan mengembangkan A.A Catering di kota pilihan mereka masing-masing. Maka, pada tahun 2010 lalu, kami pun menawarkan kemitraan,” ungkap jebolan Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara ini.
A.A Catering, lanjut Rinaldi, menawarkan tiga paket kemitraan yaitu Paket Platinum, Paket Gold, dan Paket Silver. Sementara BEP (Break Even Point) dijanjikan tercapai dalam tempo 2 tahun−2,5 tahun. “Masing-masing paket dibebankan royalty fee sebesar 2,5% dari gross sale per bulan, untuk masa kemitraan lima tahun,” jelas kelahiran Bukittinggi, 12 April 1964 ini.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menjadi mitra A.A Catering, ia menambahkan, seperti dapat menggunakan merek A.A Catering di wilayah kemitraan, proteksi wilayah kemitraan, perekrutan karyawan, pelatihan, pendampingan pra operasional hingga pembukaan, serta dukungan konsultasi operasional dan manajerial. “A.A Catering memiliki komitmen menjalankan seluruh aspek manajemen secara profesional, mengembangkan sumber daya manusia, dan tampil terbaik untuk kepuasan para pelanggan,” katanya.
Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi franchisee, khususnya untuk lokasi, yaitu pertama, menyediakan bangunan dalam bentuk ruko (rumah toko) atau rukan (rumah kantor) minimal seluas 500 m². Kedua, bila memungkinkan, menambah kantor marketing representative di lokasi strategis.
Ketiga, aksesnya memadai dan area parkir mencukupi. Keempat, jaringan listrik minimal 15 ribu watt dan 7 ribu watt untuk outlet tambahannya, serta adanya jaringan telepon. “AA Catering ingin mengembangkan bisnis ini bersama para mitra di seluruh Indonesia melalu sistem franchise,” pungkasnya.