Hardcase
Hobi yang sudah mendarah daging acapkali melahirkan ide, yang kemudian berkembang menjadi bisnis. Seperti Indra yang saking hobi dengan airsoft, lalu membuat hardcase untuk menyimpan airsoft gun-nya dengan aman, hingga akhirnya berkembang menjadi usaha yang menjanjikan
[su_pullquote align=”right”]Berapa pun yang diproduksi, 100% selalu diserap pasar[/su_pullquote]
e-preneur.co. Airsoft adalah olahraga atau permainan yang mensimulasikan kegiatan militer atau kepolisian. Permainan ini muncul untuk pertama kalinya di Jepang, pada tahun 1970-an.
Tujuannya, untuk memenuhi hasrat para pecinta senjata yang ingin memiliki pengalaman menembak, dalam arti positif dan relatif aman tentunya. Selain itu, juga mengaplikasikan strategi pertempuran dalam permainan perang-perangan. Sedangkan senjata yang digunakan berupa replica. Atau, lebih tepatnya, adopsi senjata api yang disebut airsoft gun.
Kini, hobi yang unik dan mahal ini telah tersebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Dan, salah satu penyuka airsoft di Tanah Air yaitu Arie Indra Perkasa.
Pemuda ini, bukan hanya menyukai permainan itu, melainkan juga senjatanya. Begitu sayangnya ia dengan mainannya ini, sehingga ia dengan rela menyimpan dan melindunginya dalam sebuah tas.
Tapi, karena sering terbentur, maka replika senjata ini pun mengalami kerusakan di sana-sini. Untuk mengatasi masalah ini, Indra, begitu ia disapa, membuat sebuah wadah eksklusif, sebuah hardcase.
Hardcase yang dibuat dengan alasan personal itu, dalam perkembangannya, menarik perhatian orang-orang dalam komunitas airsoft. Mereka pun mulai memesan dengan berbagai bentuk dan aplikasi. Hingga, akhirnya, salah seorang dari mereka menyarankan agar kegiatan ini diseriusi menjadi sebuah bisnis.
“Sebenarnya, airsoft gun itu sudah memiliki tempat (casing) tersendiri yang berwujud tas. Tapi, karena buatan impor (Cina), maka dari segi harga masih agak mahal dan barangnya masih agak susah diperoleh. Hal itu, semakin mendorong saya untuk membuatnya sendiri dan menjadikannya sebagai sebuah bisnis,” kata Indra.
Produk yang dinamai ABONKcustomCASE ini, memiliki empat ukuran yaitu ukuran yang digunakan untuk menyimpan hand gun, smal machine gun, rifle (AK−47), dan senjatanya para sniper. Sedangkan untuk bahan bakunya, digunakan kayu tripleks yang dilapisi dengan vynil.
“Kalau bentuk dan hiasan-hiasanya, nyomot dari internet dan ide-ide liar saja,” ujar sarjana seni dari Institut Kesenian Jakarta ini. Di sini, juga disediakan pelayanan purna jual yaitu ganti vynil dan garansi tiga bulan untuk “suku cadangnya”.
Tapi, karena basic-nya hobi, bisnis yang dibangun dengan modal pribadi sebesar Rp50 juta itu, berjalan sesuai dengan suasana hati sang kreator. Misalnya, tidak ada patokan berapa banyak hardcase akan diproduksi setiap bulannya.
“Kalau lagi ada duit ya berproduksi. Setelah laku dan ada duit lagi ya sebagian masuk kantung, sebagian yang lain untuk berproduksi lagi. Prinsipnya, pokoknya selama produksi jalan terus dan para pegawai saya senang ya sudah,” ucap Indra, yang membawahi dua pegawai ini.
Nah, dengan prinsip pokoknya berproduksi itu, setiap bulan kadang-kadang dihasilkan 20 unit, 30 unit, atau 40 unit. “Tapi, berapa pun saya berproduksi, 100% produk saya selalu diserap pasar,” ucap kelahiran Jakarta ini. Sementara dalam pemasarannya yang secara online itu, ABONKcustomCASE telah tersebar ke Jakarta, Depok, Surabaya, Lahat (Sumatra Selatan), dan lain-lain.
Namun, menjelang setahun umur bisnisnya, terjadi perubahan pola pikir pada Indra. Hal ini terjadi, karena seseorang menyuntikkan modal sebesar Rp50 juta.
“Saya merasa harus menunjukkan tanggung jawab saya ke investor tersebut. Untuk itu, saya pun memutuskan mulai berproduksi secara teratur setiap bulannya sebanyak 60 unit. Tapi, masih sebatas untuk weapon case,” ungkap Indra, yang memproduksi semua hasil karyanya ini di bengkelnya yang terletak di Sukmajaya, Depok.
Lalu, dalam perkembangannya, iamerambah ranah musik dan semua produk. Contoh, membuat kotak atau wadah untuk menyimpan berbagai peralatan musik atau kosmetika. “Saya mengembalikan hardcase kepada pengertian dan fungsi aslinya yaitu kotak atau boks, untuk menyimpan sekaligus melindungi suatu barang,” jelasnya.
Untuk konsumennya, Indra menyasar mereka yang telah berumur 18 tahun lebih dan dari kalangan menengah ke atas, untuk airsoft gun dan weapon case. Sementara untuk kotak penyimpan peralatan bermusik, ia mengincar anak-anak muda minimal umur SMP dari kelas A, B, dan C. Sedangkan untuk kotak penyimpan peralatan rias (semacam beauty case, red.), ia menjadikan semua perempuan, terutama make up artist professional, sebagai target marketnya.
Prospeknya? “Untuk pasar Indonesia, airsoft gun dan weapon case masih saya monopoli. Tapi, jika dikaitkan dengan tempat untuk menyimpan peralatan musik, saya memiliki pesaing dari Bandung dan Surabaya. Sementara dilihat dari sisi kebutuhan, cenderung bersifat personal dan untuk gengsi-gengsian,” jawabnya, mengakhiri pembicaraan.