Ikan Mas Balita
Bisnis pembudiyaan ikan tidak pernah merugi. Bahkan, bagi mereka yang tidak mempunyai lahan yang cukup besar. Seperti pembudidayaan ikan mas balita,yang cepat masa panennya dan banyak permintaannya
e-preneur.co. Ikan mas goreng, tentu Anda sudah pernah mendengar dan menyantapnya. Tapi, bagaimana dengan ikan mas balita yang digoreng garing? Boro-boro memakannya, mendengar namanya pun baru sekarang ini. Tentu, itu yang akan Anda katakan. Jadi, apa itu ikan mas balita dan mengapa semakin banyak saja orang-orang yang menyukainya?
Menurut Rosyid Dahlan, petani ikan mas balita, ikan mas balita merupakan nama dagang yang diberikan oleh sebuah perusahaan katering di Bogor, terhadap ikan mas yang sudah diolah dan digoreng.Produsen lain mengistilahkannya ikan laleutik (Sunda: kecil-kecil, red.), baby fish, dan sebagainya. Dikatakan begitu, sebab ikan-ikan mas itu hanya seukuran jari tangan orang dewasa atau saat dipanen baru berumur sebulan.
Sedangkan dalam dunia pembudidayaan ikan mas, ia diistilahkan putihan.Sekadar informasi, dalam pembudidayaan ikan yang berwarna kuning keemasan ini, terdapat tiga tahapan yang harus dilalui yang dimulai dari penetasan dan diakhiri dengan pemanenan. Ketiga tahapan itu diistilahkan burayak, gabar, dan putihan. “Serah, itu istilah Cianjurnya,” imbuh pria, yang tinggal di Cianjur ini.
Dari segi bisnis, Rosyid melanjutkan, mengembangbiakkan ikan mas balita lebih berisiko dibandingkan membudidayakan ikan mas dalam ukuran normal, yang jelas-jelas lebih menguntungkan. Tapi, bila petani ikan mas tidak mempunyai lahan yang cukup besar, budidaya ikan mas balita tentu saja lebih prospektif, apalagi untuk kondisi saat ini.
“Untuk membesarkan ikan mas hingga seberat ¼ kg saja, dibutuhkan lahan yang sangat besar. Jadi, bayangkan berapa luas empang yang harus kita miliki, jika kita menebar satu liter benih ikan mas (1 liter =2.000 benih, red.)?” ujarnya.
Risiko lain yang harus dihadapi ketika membudidayakan ikan-ikan mungil ini yaitu kondisi lokasi pembudidayaan. “Ikan mas balita bagus dikembangbiakkan di daerah yang memiliki kondisi alam dan cuaca seperti Cianjur, misalnya di Ciganjur atau Depok,” tambahnya.
Di samping itu, sebelum budidaya dilakukan, kita juga harus memiliki empang yang benar-benar terpelihara. “Caranya, keringkan empang terlebih dulu selama minimal lima hari. Setelah itu, kawinkan ikan mas betina dengan ikan mas jantan dalam empang tersebut. Usai perkawinan, di hari yang sama, ikan mas betina akan bertelur. Tiga hari kemudian, telur-telur ini akan menetas. 12 hari berikutnya, ikan-ikan ini sudah dapat dipanen dan dijual. Jadi, total waktu yang dibutuhkan dalam budidaya ini hanya 20 hari,” ungkapnya. Usai dipanen, empang harus dibersihkan lagi. Jika kurang subur, bisa diberi pupuk.
Dari setiap liter benih yang ditebarkankan akan dihasilkan 30 kg ikan mas balita. Tapi, hasilnya tidak selalu sebesar itu karena banyak faktor, misalnya penyakit, benih dimakan binatang lain, air yang terkena polusi, atau cuaca yang kurang mendukung. Singkat kata, risiko kematiannya 15%− 20%.
“Musim kemarau bagus untuk mengembangbiakkan ikan, sedangkan musim penghujan akan menghambat pertumbuhan ikan,” jelas pria, yang mulai serius berbisnis budidaya ikan sejak tahun 2000 ini. Di sisi lain, ikan mas balita juga dapat dibudidayakan di sawah (minapadi, red.). Tapi, karena dilakukan secara tradisional atau alakadarnya dan disambi menunggu benih padi siap tanam, maka hanya akan dihasilkan 20 kg untuk setiap satu liter benih yang ditebarkan.
Dalam pemasarannya, di tingkat petani, ikan-ikan imut ini dijual dengan harga Rp16 ribu−Rp17 ribu per kilogram, maksimal Rp20 ribu/kg (1 kg = 200 ekor, red.). “Mengingat hasil panenan saya sebulan sekali masih jauh dari yang harus saya pasok ke sebuah perusahaan katering di Bogor per minggu, saya pun merangkul para petani ikan mas balita setempat,” katanya. Setelah digoreng dan dikemas, ikan-ikan ini dijual ke konsumen dengan harga mencapai Rp55 ribu per ¼ kg.
Pada dasarnya, bisnis (budidaya) ikan itu tidak merugikan. Bahkan, kadangkala mendatangkan untung besar, meski tak jarang hanya untung kecil yang bisa diraup, tapi tidak pernah merugi, “sepanjang sudah memiliki atau mengetahui pasarnya,” pungkasnya.
Catatan:
Jika Anda berminat berbisnis ikan mas balita, tapi Anda tidak mau direpotkan dengan segala tata aturan pembudidayaannya atau luas lahan Anda terbatas, maka sebaiknya Anda memulai dari membeli benihnya.