Home / Waralaba / Kemitraannya Bersahabat

Kemitraannya Bersahabat

Fitto

fitto 2Mencari tempat pijat yang “baik” bukan perkara gampang. Ketika Fitto muncul, konsumen pun berdatangan. Dan, ketika kemudian diketahui bahwa peluang dalam bisnis pijat-memijat ini masih terbuka sangat lebar, permintaan waralaba pun mendatangi Fitto dari mereka yang tertarik untuk menerjuni bisnis yang sama.Dan, Fitto pun menawarkan kemitraan yang bersahabat

e-preneur.co. Ketika mendengar kalimat panti pijat, maka yang terbersit dalam benak kita selalu sebuah tempat pijat yang dilayani para pemijat wanita muda dengan penampilan seksi atau yang sering diistilahkan sebagai panti pijat plus plus. Sementara, hal-hal yang seharusnya ada dalam sebuah tempat pijat, seperti teknik pemijatan yang dipelajari secara akademis atau dilakukan dengan benar, justru diabaikan.

Menyikapi kondisi tidak mengenakkan ini, muncullah Pijat Keluarga Sehat Fitto (baca: Fitto, red.) pada Desember 2009 di Gading Serpong, Tangerang. Kehadiran Fitto bukan cuma itu, melainkan juga menyediakan berbagai jenis pijatan seperti pijat refleksi, pijat tradisional, pijat ala Thai, shiatsu, totok wajah, terapi ear candle, dan terapi bekam dengan lama pemijatan 1−2 jam. Selain itu, Fitto yang kini memindahkan lokasinya di kawasan Tanjung Duren Raya, Jakarta Barat, ini juga ditujukan baik bagi perseorangan maupun keluarga.

Untuk itu, Fitto menyediakan enam tempat tidur di mana dua tempat tidur ditujukan bagi tamu (perseorangan) perempuan dan dua tempat tidur yang lain untuk tamu (perseorangan) laki-laki. Keempat tempat tidur itu dipisahkan oleh dua tempat tidur lagi, yang digunakan untuk tamu pasangan suami istri. Masing-masing tempat tidur dibatasi dengan gorden.

Di samping itu, tamu perempuan akan dilayani terapis perempuan dan tamu laki-laki akan dilayani terapis laki-laki. “Last but not least, pijat-pijat yang disediakan dapat dilakukan dengan berpakaian lengkap dan tanpa minyak atau cream massage,” jelas Onny A. Yuwono, owner dan founder Pijat Keluarga Sehat Fitto.

Fitto juga di-support oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pijat Sehat, yang mengeluarkan sertifikat yang disahkan oleh Dinas Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga. Sehingga, kualitas dan standar pelayanan terapis pijat selalu terjaga dengan baik.

Untuk itu, Fitto membagi murid-muridnya menjadi internal dan eksternal.“Untuk para ‘murid’ internal, kami mencari pemuda dan pemudi dari daerah yang sedang tidak memiliki pekerjaan. Lalu, kami boyong ke Jakarta untuk nantinya kami didik menjadi tenaga-tenaga terapis. Dalam masa pendidikan yang berlangsung 1−2 bulan itu, kami memberi mereka ‘beasiswa,”ungkap Yuwono, begitu ia akrab disapa.

Setelah lulus, mereka akan ditempatkan di cabang-cabang Fitto dengan masa kontrak dua tahun. Sesudah masa kontrak berakhir, mereka baru menerima sertifikat. Selanjutnya, kembali kepada mereka apakah akan memperpanjang kontrak atau tidak.

Sedangkan untuk para “murid” eksternal yang mencakup perseorangan maupun perusahaan, diajarkan “ilmu” tentang pijat refleksi, pijat ala Thai, pijat tradisional, dan shiatsu dengan biaya masing-masing (saat wawancara ini dilakukan) Rp3,5 juta dan masa belajar lima hari kerja atau 40 jam.

Dengan adanya lembaga pendidikan dan pelatihan yang berlokasi di Cibubur tersebut, varian pijat yang disediakan Fitto pun menjadi berbeda. “Semua pijat yang kami sediakan dilahirkan melalui sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan yang bersumber dari mancanegara, serta berdasarkan penelitian. Karena itu, saya menyebutnya Special Fitto atau hanya ada di Fitto. Misalnya, reflexology yang ada merupakan kombinasi antara reflexology dari Cina, Jepang, dan Thailand,” ungkap magister management dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI, Jakarta, ini.

Tidak mengherankan jika keunggulan-keunggulan yang dimiliki tempat pijat ini, berimbas pada munculnya permintaan waralaba dari berbagai pihak yang ingin membuka usaha sejenis atau mereka yang pernah membuka usaha semacam ini, tapi kemudian dibohongi para terapis mereka. Permintaan mereka bak gayung bersambut dengan Fitto, yang memiliki misi membuka lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran di kalangan anak-anak muda daerah. Dan, tahun 2010, Fitto pun menawarkan kemitraan.

Kemitraan selama tiga tahun tersebut, kala itu ditawarkan dengan nilai Rp85 juta yang mencakup lisensi, biaya pendidikan dan pelatihan terapis, pasokan terapis, manajemen, serta marketingyang dilakukan secara langsung maupun tak langsung (secara online, red.).“Pasokan terapis diartikan bahwa jika ada terapis yang keluar, berapa pun jumlahnya, maka kami akan menggantinya selama masa tiga tahun kerja sama. Mengingat, dalam bisnis pijat, ujung tombaknya berada di tangan para terapis,” ujar kelahiran Sidoarjo, 31 Juli 1973 ini.

Selain itu, Fitto juga membebankan management fee sebesar 8% dari omset kotor per bulan, begitu usaha ini beroperasi. Untuk Break Even Point, dijanjikan akan dicapai 1−2 tahun setelah usaha beroperasi, tergantung pada lokasi usaha.

Mitra, ia menambahkan, tinggal menyediakan lokasi (minimal seluas 2 m² x 3,5 m²), peralatan, dan biaya renovasi. Yuwono, berdasarkan pengalamannya selama menjalankan usaha ini, menyarankan sebaiknya mitra memiliki  tempat usaha sendiri untuk menghindari pengeluaran lagi, jika pemilik tempat menaikkan harga sewa setiap tahunnya terhadap tempat yang disewa mitra. Apalagi, kerja sama kemitraan ini berlansung selama tiga tahun. Di samping itu, mitra juga tidak perlu repot mencari terapis dan membayar biaya pelatihan, sementara manajemen dan sistem sudah berjalan.

“Untuk ‘produknya’, kami menawarkan delapan varian pijat dan mereka harus memilih empat di antaranya. Biasanya, mereka memilih pijat refleksi, pijat tradisional, shiatsu, dan totok wajah. Selanjutnya, pijat-pijat tersebut kami kemas dalam paket 1 jam, 1,5 jam, dan 2 jam. Lantas, 6 bulan−1 tahun kemudian, kami memberi development menu berupa pijat antistres plus Banjarmasin Massage dan Padang Massage (untuk kota-kota di luar Jakarta, red.). Hal ini, kami lakukan untuk mengatasi persaingan,” katanya.

Prospeknya? “Bagus sekali. Karena, sekarang, pijat juga sudah menjadi gaya hidup. Sehingga peluang bisnisnya sangat besar. Terbukti, sudah banyak pihak yang mengajukan diri sebagai mitra,” pungkasprofesional dan pelatih terapi pijat sehat ini. Untuk itu, ia menargetkan tahun ini membukukan 100 cabang Fitto yang masing-masing terbagi menjadi tiga brand yaitu Healthy Family Massage (yang saat ini sudah dapat dijumpai di Padang dan Depok), Time Reflexology (Kediri), dan Kenkou Reflexology (Solo Baru)

 

Check Also

Menunya Ciamik, Tawaran Franchise-nya Menarik

SamWon House   Dalam bisnis yang mengusung konsep franchise, jika bukan keunggulan produknya yang dikedepankan, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *